- Get link
- X
- Other Apps
Aku berjalan,
di jejak yang samar di tanah basah,
daun-daun bersujud, angin berbisik:
"Kau bukan yang pertama, Nak..."
Di balik kabut,
aku mendengar suara leluhur —
bukan suara yang tua,
tapi suara yang telah lama diam.
“Kami bukan Tuhan,
tapi kami mencarinya jauh sebelum kau menyebut Nama.”
Mereka menanam doa di batu,
menulis harap di arus sungai,
memahat sunyi di batang pohon,
dan menyembunyikan rindu-Nya dalam nyanyian bambu.
Lalu aku datang,
membawa cahaya yang dulu hanya mereka rasa,
menyebut “Allah” yang dulu mereka sebut “Sang Hyang Tunggal”.
Aku tak datang untuk menyalahkan,
aku datang untuk menyambung nyanyian.
Yang mereka mulai dalam gelap,
aku teruskan dalam terang.
Aku bukan pewaris harta,
aku pewaris luka dan tanya.
Aku bukan pelanjut adat,
aku pelanjut batin.
Dan bila ruh mereka menatapku kini,
aku ingin mereka tahu —
aku bersujud untuk mereka,
bukan di hadapan mereka,
tapi bersama mereka…
kepada Tuhan yang sama.
#iramaqolbu
Comments